Fase Bertemu
Sering banget orang menanyakan
gimana kami bertemu, kenalan dan sampai akhirnya jatuh cinta. Aku sangat senang
menceritakan bagian ini karna Allah SWT benar-benar membuktikan doa yang selalu
dipanjatkan, dimana untuk menjauhkan yang memang bukan jodoh dan mendekatkan
orang yang memang jodoh. Saat bertemu di lapangan diklat medik, aku bener-bener
ga kenal orang itu, yang aku tahu dia
sedang pacaran dengan teman aku di jurusan lain, dan saat itu aku juga punya
pacar di diklat medik tersebut. Gak banyak cerita disini selain aku benar-benar
membenci orang ini, karna sistem didikannya yang memberatkan untuk anak seperti
saya yang gamau cape dan cenderung manja.
Diklat berlalu, kami putus
dengan pacar masing-masing. Didekatkan dengan saling follow twitter (btw abang
duluan yang follow aku, dan sering banget ngerumpiin tweet aku via dm kalo pas
lagi berantem sm pacar terdahulu), kayak anak-anak gaul jaman itu, add pin bbm
dan mulai sering chatting. Kami bertemu lagi ketika aku ada job dari Pemira KM
ITB untuk membuat video semua himpunan, dan kebetulan aku dapet bagian timur
jauh. Kami makin dekat dan aku mulai berani minta dicariin cowok anak tambang,
dengan sok nya abang nanya-nanya kriteria aku. Ternyataaaaa…… bukannya nyariin
cowok lain, dia malah berusaha masuk ke kriteria itu. Hmm
Makin sering main bareng, ke
dufan, karaoke bareng (sama Deka juga, temen farmasi aku), nonton bioskop, nonton
konser dikampus, dan sok sok an belajar bareng padahal dia modus doang. Belajar
bareng apaan coba ya orang beda jurusan. Ppfft aaaah tapi kusuka
Dufan, 11 Januari 2012
Fase Pacaran
Setelah kenal sekitar 2-3
bulan, kami memutuskan untuk memulai dengan hubungan pacaran, tepatnya tanggal
12 Maret 2012. Aku lupa gimana pacaran kami, tapi ya biasa aja kyk pacaran pada
umumnya, main, nonton, makan bareng, liburan bareng ke Karimun Jawa, ke
Semarang. Tapi paling hobi ya itu nonton bioskop bisa kali tiap weekend nonton.
Walopun jarang berantem pada
awalnya (masa sih?), akhirnya kami bertemu pada titik dimana setiap ketemu
berantem. Huftt ga tahan godaan, kami sempat putus……….. sekitar 24 jam atau 12
jam atau sekitar 8 jam hmm……. Anak galau.
12 Maret 2013, Pacaran 1 tahun
12 Maret 2014, Pacaran 2 tahun
1 tahun, 2 tahun, 3 tahun…………………
dan kami merasa lelah dan basi, dan capek, dan takut menumpuk dosa yang semakin
banyak. Karna pacaran aja itu udah termasuk dosa kan. Belum lagi diitung kalau
jalan berdua, ga sengaja pegang tangan juga. Ga tahan bayanginnya!
Akhirnya …………………….. kami siap
bilang orangtua untuk menikah.
Menikah?
Akhir tahun 2014 kami mulai
memberikan spoiler kepada keluarga mengenai rencana kami untuk menikah. Responnya?
Mayan lah. Agak berjuang untuk mempertahankan prinsip untuk nikah muda dalam
lingkungan keluarga dimana kami jadi anak pertama. Mulai dari minta nikah akhir
tahun 2014, dan April 2015 hasilnya dua keluarga masih belum sreg dengan bulan tersebut.
Sampai akhirnya kami sendiri yang ‘keukeuh’ mau nikah tahun 2015. Sampai akhirnya
kami cari tanggal 12 di tahun 2015 yang jatuh hari sabtu atau minggu. Kenapa tanggal
12? Karna kami jadian tanggal 12, abang lahir tanggal 12, dan aku juga. Secara ga
sadar, ternyata tanggal wisuda kita pun tanggal 12 walopun wisuda di bulan yang
berbeda ! Yuhuuu. Makanya kami cari
tanggal 12 untuk tanggal menikah. Didapatlah beberapa opsi, yaitu 12 April, 12
Juli dan 12 September. Diskusi sana sini masing-masing keluarga, akhirnya kami
sepakat untuk di tanggal 12 September 2015.
Khitbah, dan Lamaran
Tanggal 29 Maret 2015, abang
kerumah dan menyampaikan maksud tujuannya. walopun sempet ada kalimat “Kamu
ini, terlalu inisiatif, padahal kan saya (ayah) belum tanya kapan kamu mau
nikahin anak saya.” Jleb! Tapi yaa bismillah karna mau menjalankan sunnah Rasul
yaitu menikah akhirnya ayah menyetujui untuk abang membawa keluarganya kerumah.
Tanggal 3 April 2015, keluarga
inti abang (papa, mama, Ditto dan abang) berkunjung kerumah dengan maksud
melamar. Ini lamaran ya, bukan tunangan jadi kami gaada prosesi tuker cincin,
dsb. Disitu dibahas mengenai kami, mulai dari umur pacaran kami yang sudah
cukup lama, umur kami yang sudah cukup (info juga orangtua kami menikah di
sekitar umur yang sama seperti kami saat ini), tanggal pernikahan, dan tanggal
untuk keluarga kami membalas kunjungan ke Semarang.
Akhir bulan April, keluarga
bandung berkunjung ke Semarang, dan pada acara itu dibahas keseluruhan acara
secara detail, konsep di Bandung, dan konsep ngunduh mantu di Semarang. Kami memutuskan
untuk menggunakan tema modern saat resepsi di Bandung, dan adat jawa saat acara
ngunduh mantu di Semarang.
Wedding Day
12 September 2015 merupakan
acara akad nikah dan resepsi kami di Bandung,
dan tanggal 24 September 2015
acara ngunduh mantu di Semarang.
Akad Nikah, 12 September 2015
Resepsi Bandung, 12 September 2015
Ngunduh Mantu, 24 September 2015